Wednesday, January 31, 2007

'Perlu Syariat Islam Berbasis Kedaerahan'

Selasa, 23 Januari 2007

SUKABUMI -- Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Ustadz Abu Bakar Ba`asyir, menyatakan, penegakan hukum atau syariat Islam berbasis kedaerahan harus segera dilakukan. Hal ini merupakan cara terbaik bagi kemaslahatan umat Islam dan umat lainnya dari ancaman segala bentuk kejahatan.

Dijelaskannya, penegakan syariat Islam merupakan cara berdemokrasi yang nilainya lebih baik dari hukum positif. ''Jika kita berbicara tentang tata negara dan demokrasi, maka tidak seharusnya menanggalkan atau mengesampingkan syariat Islam yang ada di dalamnya,'' kata pimpinan Pondok Pesantren Almukmin, Ngruki, Solo, itu, dalam Dialog Publik tentang 'Penerapan Syariat Islam Berbasis Daerah', di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/1).

Hal tersebut ditanggapi positif oleh sejumlah kalangan, baik eksekutif maupun legislatif Kota Sukabumi, dengan menandatangi suatu pernyataan sikap. Asisten Daerah II Kota Sukabumi, Pipi Kusumajaya dan Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Munandi Saleh, membubuhkan tanda tangannya sebagai tanda Kota Sukabumi siap memberlakukan syariat Islam. Pernyataan sikap juga ditandatangani Partai Bintang Bulan (PBB), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan beberapa elemen mahasiswa Kota Sukabumi.

Pernyataan sikap itu menyeru masyarakat untuk mendukung segala upaya penegakan syariat Islam. Kedua, mendesak kepada pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lainnya yang terkait untuk menerapkan syariat Islam secara legal formal dalam bentuk perda. Ketiga, mengharapkan seluruh elemen masyarakat dapat bahu-membahu untuk terlaksananya Syariat Islam.

''Seluruh umat Islam yang menolak syariat Islam adalah manusia yang masuk ke dalam golongan musyrik atau murtad,'' kata Abu Bakar Ba`asyir. Selain itu, Ba`asyir menyatakan, bila ada penolakan dari kaum kafir, itu wajar. ''Jangan pernah meminta nasihat tentang syariat Islam kepada orang orang kafir karena pasti ditentangnya dengan racun-racun yang menyesatkan,'' katanya. ant
( )


Republika Online : http://www.republika.co.id

0 Comments: