Wednesday, January 31, 2007

Hasyim Muzadi: Islamofobia Ketakutan yang Berlebihan

Hasyim Muzadi: Islamofobia Ketakutan yang Berlebihan


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi mengatakan, ketakutan terhadap Islam (Islamofobia) adalah sesuatu yang berlebihan.

Salah satu penyebabnya, kata Hasyim, adalah publikasi media massa terhadap gerakan-gerakan radikal Islam jauh lebih luas dibanding apa yang sesungguhnya terjadi. Menurut Hasyim, tren global yang berkembang sekarang ini bukan radikalisasi agama, tetapi moderasi agama. "Islamofobia adalah sesuatu yang dilebih-lebihkan," ungkap Hasyim di sela-sela acara Konferensi Cendekiawan Islam Internasional II (ICIS II) di Jakarta, Rabu (21/6).

Munculnya ormas-ormas Islam yang belakangan kerap melakukan tindak kekerasan dan diekspos secara luas oleh media, kata Hasyim, harus dilihat secara proporsional dan jernih. Maksudnya, jangan hanya melihat label agama yang dibawa, tetapi seharusnya dilihat apa yang menyebabkan gerakan-gerakan itu muncul.

Hasyim berpendapat, akar persoalan di balik munculnya gerakan ormas radikal karena aparat keamanan tidak bersikap tegas menegakkan hukum. Apa yang ditentang ormas-ormas, misalnya perjudian dan pelacuran, sudah secara tegas dalam KUHP, namun polisi tidak melakukan penindakan. "Kalau polisi menindak yang tidak benar persoalannya akan selesai," ujarnya.

Di sisi lain, Hasyim mengkritik kalangan Islam yang sering membawa label-label agama ke permukaan, misalnya mengenai peraturan daerah (perda) syariah. "Kekeliruannya mengapa memakai syariah, apa yang diatur dalam perda-perda syariah itu apakah judi apakah pelacuran, sudah ada dalam KUHP, kenapa kita tidak mempertajam saja itu, NU ingin yang naik ke permukaan adalah value-nya bukan labelnya," ujar Hasyim.

Trend moderasi

Hasyim menambahkan, trend gerakan radikal tidak akan bertahan lama karena semangat keagamaan yang berkembang ke depan adalah semangat keagamaan yang moderat, bukan radikal. "Saya optimis garis moderasi akan dipakai orang Islam sedunia," ucapnya.

Dari kunjungannya di sejumlah negara, Hasyim mencermati semua agama-agama besar, Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Hindu, tidak menginginkan agama digunakan sebagai alat mencapai tujuan tertentu. Misalnya kalangan Kristen dan Katholik sangat menyayangkan sikap Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush yang menggunakan istilah Perang Suci saat menyerang Irak.

"Selain itu dalam sebuat kongres lintas agama yang saya hadiri beberapa waktu lalu, Gereja Protestan meminta maaf karena mereka tidak mampu menahan negaranya melakukan invasi terhadap negara lemah," demikian Hasyim Muzadi.

0 Comments: